Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Rabu, 30 September 2009
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH ELIMINASI ALVI
oleh : Suprianto
PENGKAJIAN
Pengkajian eliminasi alvi meliputi mengumpulkan riwayat keperawatan, melakukan pemeriksaan fisik pada abdomen, rektum dan anus serta inspeksi feses. Perawat seharusnya juga mengkaji ulang beberapa data yang didapat dari pemeriksaan diagnostik yang relevan.
Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan eliminasi fekal membantu perawat menentukan pola defekasi normal klien. Perawat mendapatkan suatu gambaran feses normal dan beberapa perubahan yang terjadi dan mengumpulkan informasi tentang beberapa masalah yang pernah terjadi berhubungan dengan eliminasi, adanya ostomy dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola eliminasi. Sebagai contoh untuk mengumpulkan riwayat keperawatan, perhatikan Assesment review sebagai berikut :
Pola defekasi
1. Kapan anda biasanya ingin BAB ?
2. Apakah kebiasaan tersebut saat ini mengalami perubahan ?
Gambaran feses dan perubahan yang terjadi
Apakah anda memperhatikan adanya perubahan warna, tekstur (keras, lemah, cair), permukaan, atau bau feses anda saat ini ?
Masalah eliminasi alvi
1.Masalah apa yang anda rasakan sekarang (sejak beberapa hari yang lalu) berkaitan dengan BAB (konstipasi, diare, kembung, merembes / inkontinensia{tidak tuntas}) ?
2.Kapan dan berapa sering hal tersebut terjadi ?
3.Menurut anda kira-kira apa penyebabnya (makanan, minuman, latihan, emosi, obat-obatan, penyakit, operasi) ?
4.Usaha apa yang anda lakukan untukmengatasinya dan bagaimana hasilnya ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi
1.Menggunakan alat bantu BAB. Apa yang anda lakukan untuk mempertahankan kebiasaan BAB normal ? Menggunakan bahan-bahan alami seperti makanan / minuman tertentu atau obat-obatan ?
2.Diet. Makanan apa yang anda percaya mempengaruhi BAB ? Makanan apa yang biasa anda makan ? yang biasa anda hindari, berapa kali anda makan dalam sehari ?
3.Cairan. Berapa banyak dan jenis minuman yang anda minum dalam sehari ? (misalnya 6 gelas air, 2 cangkir kopi)
4. Aktivitas dan Latihan. Pola aktivitas / latihan harian apa yang biasa dilakukan ?
5. Medikasi. Apakah anda minum obat yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan (misalnya Fe, antibiotik) ?
6. Stress. Apakah anda merasakan stress. Apakah dengan ini anda mengira berpengaruh pada pola BAB (defekasi) anda ? Bagaimana ?
selanjutnya bisa dibuka dalam link :http://perawatsupri.wordpress.com/2008/07/07/
asuhan-keperawatan-dengan-masalah-eliminasi-alvi/
PENGKAJIAN
Pengkajian eliminasi alvi meliputi mengumpulkan riwayat keperawatan, melakukan pemeriksaan fisik pada abdomen, rektum dan anus serta inspeksi feses. Perawat seharusnya juga mengkaji ulang beberapa data yang didapat dari pemeriksaan diagnostik yang relevan.
Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan eliminasi fekal membantu perawat menentukan pola defekasi normal klien. Perawat mendapatkan suatu gambaran feses normal dan beberapa perubahan yang terjadi dan mengumpulkan informasi tentang beberapa masalah yang pernah terjadi berhubungan dengan eliminasi, adanya ostomy dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola eliminasi. Sebagai contoh untuk mengumpulkan riwayat keperawatan, perhatikan Assesment review sebagai berikut :
Pola defekasi
1. Kapan anda biasanya ingin BAB ?
2. Apakah kebiasaan tersebut saat ini mengalami perubahan ?
Gambaran feses dan perubahan yang terjadi
Apakah anda memperhatikan adanya perubahan warna, tekstur (keras, lemah, cair), permukaan, atau bau feses anda saat ini ?
Masalah eliminasi alvi
1.Masalah apa yang anda rasakan sekarang (sejak beberapa hari yang lalu) berkaitan dengan BAB (konstipasi, diare, kembung, merembes / inkontinensia{tidak tuntas}) ?
2.Kapan dan berapa sering hal tersebut terjadi ?
3.Menurut anda kira-kira apa penyebabnya (makanan, minuman, latihan, emosi, obat-obatan, penyakit, operasi) ?
4.Usaha apa yang anda lakukan untukmengatasinya dan bagaimana hasilnya ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi
1.Menggunakan alat bantu BAB. Apa yang anda lakukan untuk mempertahankan kebiasaan BAB normal ? Menggunakan bahan-bahan alami seperti makanan / minuman tertentu atau obat-obatan ?
2.Diet. Makanan apa yang anda percaya mempengaruhi BAB ? Makanan apa yang biasa anda makan ? yang biasa anda hindari, berapa kali anda makan dalam sehari ?
3.Cairan. Berapa banyak dan jenis minuman yang anda minum dalam sehari ? (misalnya 6 gelas air, 2 cangkir kopi)
4. Aktivitas dan Latihan. Pola aktivitas / latihan harian apa yang biasa dilakukan ?
5. Medikasi. Apakah anda minum obat yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan (misalnya Fe, antibiotik) ?
6. Stress. Apakah anda merasakan stress. Apakah dengan ini anda mengira berpengaruh pada pola BAB (defekasi) anda ? Bagaimana ?
selanjutnya bisa dibuka dalam link :http://perawatsupri.wordpress.com/2008/07/07/
asuhan-keperawatan-dengan-masalah-eliminasi-alvi/
Tips Agar Terhindar dari Obat Palsu ( 2009-08-29 by http://www.dechacare.com )
Di luar peliknya masalah obat palsu, setidaknya beberapa langkah berikut bisa kita lakukan agar terhindar dari obat palsu, sebagaimana dipaparkan oleh Ketua Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Mohamad Dani Pratomo, berikut ini:
- Sampaikan pada dokter jika tak ada kemajuan setelah minum obat.
- Belilah obat hanya di apotek, terutama untuk obat dengan resep dokter.
- Saat menerima obat, dianjurkan bertemu langsung dengan apotekernya untuk minta penjelasan mengenai obat tersebut. Bila perlu minta pula nomor telepon si apoteker sehingga kalau ada kecurigaan/keraguan mengenai obat tersebut, bisa segera minta penjelasannya.
- Perhatikan keutuhan kemasan, apakah masih tersegel dengan baik atau tidak. Jangan terima kalau sudah cacat.
- Cermati pula kebersihan kemasan. Langkah ini perlu dilakukan mengingat tidak sedikit obat palsu yang bersumber dari obat-obat kadaluarsa dan obat-obat yang sudah dibuang di tempat sampah kemudian dibersihkan lagi sementara penanda berupa tanggal kadaluarsa dihapus atau diganti.
- Cermati label pada kemasan yang berisi keterangan mengenai nama obat, nama produsen, batch code number, tanggal kadaluarsa, tanggal produksi, dan nomor registrasi yang terdiri atas 15 digit (contoh DTL7217206637B1), serta Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan POM.
- Bandingkan harganya. Jika harga obat jauh lebih murah dari harga lazimnya untuk produk yang sama, tak ada salahnya waspada meski ini tak bisa selalu dijadikan patokan.
- Musnahkan segera obat sisa atau obat kadaluarsa dengan cara menghancurkannya dan merusak kemasannya, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang bertanggung jawab.
- Sampaikan pada dokter jika tak ada kemajuan setelah minum obat.
- Belilah obat hanya di apotek, terutama untuk obat dengan resep dokter.
- Saat menerima obat, dianjurkan bertemu langsung dengan apotekernya untuk minta penjelasan mengenai obat tersebut. Bila perlu minta pula nomor telepon si apoteker sehingga kalau ada kecurigaan/keraguan mengenai obat tersebut, bisa segera minta penjelasannya.
- Perhatikan keutuhan kemasan, apakah masih tersegel dengan baik atau tidak. Jangan terima kalau sudah cacat.
- Cermati pula kebersihan kemasan. Langkah ini perlu dilakukan mengingat tidak sedikit obat palsu yang bersumber dari obat-obat kadaluarsa dan obat-obat yang sudah dibuang di tempat sampah kemudian dibersihkan lagi sementara penanda berupa tanggal kadaluarsa dihapus atau diganti.
- Cermati label pada kemasan yang berisi keterangan mengenai nama obat, nama produsen, batch code number, tanggal kadaluarsa, tanggal produksi, dan nomor registrasi yang terdiri atas 15 digit (contoh DTL7217206637B1), serta Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan POM.
- Bandingkan harganya. Jika harga obat jauh lebih murah dari harga lazimnya untuk produk yang sama, tak ada salahnya waspada meski ini tak bisa selalu dijadikan patokan.
- Musnahkan segera obat sisa atau obat kadaluarsa dengan cara menghancurkannya dan merusak kemasannya, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Tips Mengusir Nyamuk Secara Alami ( 2009-09-02 by http://www.dechacare.com )
Ada dua jenis obat pengusir nyamuk yang dijual secara komersil di pasaran, yaitu yang terbuat dari bahan kimia sintetis dan minyak tanaman. Yang telah diteliti dan diakui secara internasional mengandung bahan aktif N, N-diethyl-3-methylbenzamide (DEET).
DEET bekerja dengan cara menghambat reseptor kimia karbondioksida dan asam laktat. Kedua zat itu merupakan substansi yang dihasilkan tubuh manusia, yang dapat "menarik" nyamuk. DEET tak boleh dioleskan pada kulit yang sedang terluka. Senyawa ini bersifat racun bila tertelan atau terkena mukosa mata.
Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan alami saja. Selain lebih efektif mengusir nyamuk, juga tanpa efek samping. Jenis tanaman yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk adalah geranium, yang mengandung senyawa geraniol.
Penelitian terbaru membuktikan, lilin aromaterapi yang mengandung geraniol bekerja lima kali lebih efektif dalam mencegah gigitan nyamuk, daripada lilin sitronela (sereh).
Center for Disease Control and Prevention juga merekomendasikan minyak lemon eucalyptus sebagai repelan (obat anti nyamuk). Studi menunjukkan, minyak lemon eucalyptus mampu menangkal nyamuk selama 6 jam. Sama dengan jika kita menggunakan DEET. Kesimpulannya, geraniol dan minyak lemon eucalyptus adalah pilihan terbaik seabgai obat atau krim anti nyamuk.
DEET bekerja dengan cara menghambat reseptor kimia karbondioksida dan asam laktat. Kedua zat itu merupakan substansi yang dihasilkan tubuh manusia, yang dapat "menarik" nyamuk. DEET tak boleh dioleskan pada kulit yang sedang terluka. Senyawa ini bersifat racun bila tertelan atau terkena mukosa mata.
Karena itu, dianjurkan untuk menggunakan bahan-bahan alami saja. Selain lebih efektif mengusir nyamuk, juga tanpa efek samping. Jenis tanaman yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk adalah geranium, yang mengandung senyawa geraniol.
Penelitian terbaru membuktikan, lilin aromaterapi yang mengandung geraniol bekerja lima kali lebih efektif dalam mencegah gigitan nyamuk, daripada lilin sitronela (sereh).
Center for Disease Control and Prevention juga merekomendasikan minyak lemon eucalyptus sebagai repelan (obat anti nyamuk). Studi menunjukkan, minyak lemon eucalyptus mampu menangkal nyamuk selama 6 jam. Sama dengan jika kita menggunakan DEET. Kesimpulannya, geraniol dan minyak lemon eucalyptus adalah pilihan terbaik seabgai obat atau krim anti nyamuk.
10 tips mencegah flu dan masuk angin ( 2009-09-06 by http://www.dechacare.com )
Perubahan cuaca yang sulit diramalkan sering diikuti dengan “musim masuk angin” dan juga batuk pilek. Apa saja yang bisa kita dilakukan untuk mencegah terkena dan tertular flu?
Berikut ini 10 tips mencegah flu dan masuk angin:
1. Rajin mencuci tangan demi mencegah berkumpul dan tersebarnya kuman penyakit
2. Minum sedikitnya 8 gelas sehari, agar keseluruhan sistem dan daya tahan tubuh berjalan baik
3. Jangan menghirup ingus kembali, tetapi buang saja, agar tubuh dibersihkan dari berbagai toksin/racun
4. Berpakaian hangat. Cepat berganti pakaian bila kehujanan
5. Banyak mengkonsumsi makanan sehat dan memberi energi secara teratur.
6. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Hindari menyentuh/memegang mata, hidung dan mulut
7. Minum vitamin C untuk memperkuat kekebalan tubuh terhadap penyakit.
8. Kurangi kontak secara langsung dengan penderita flu/batuk pilek
9. Usahakan beristirahat dengan cukup
10. Minum susu. (sebuah penelitian di University of South Australia menemukan bahwa asupan colostrum (susu yang diproduksi mamalia segera sesudah melahirkan) setiap hari dapat mengurangi resiko flu sampai 30 persen. Susu ternyata meningkatkan kadar antibodi dalam air liur manusia, serta melindungi tubuh dari penyakit.
(diolah dari beberapa sumber).
Berikut ini 10 tips mencegah flu dan masuk angin:
1. Rajin mencuci tangan demi mencegah berkumpul dan tersebarnya kuman penyakit
2. Minum sedikitnya 8 gelas sehari, agar keseluruhan sistem dan daya tahan tubuh berjalan baik
3. Jangan menghirup ingus kembali, tetapi buang saja, agar tubuh dibersihkan dari berbagai toksin/racun
4. Berpakaian hangat. Cepat berganti pakaian bila kehujanan
5. Banyak mengkonsumsi makanan sehat dan memberi energi secara teratur.
6. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Hindari menyentuh/memegang mata, hidung dan mulut
7. Minum vitamin C untuk memperkuat kekebalan tubuh terhadap penyakit.
8. Kurangi kontak secara langsung dengan penderita flu/batuk pilek
9. Usahakan beristirahat dengan cukup
10. Minum susu. (sebuah penelitian di University of South Australia menemukan bahwa asupan colostrum (susu yang diproduksi mamalia segera sesudah melahirkan) setiap hari dapat mengurangi resiko flu sampai 30 persen. Susu ternyata meningkatkan kadar antibodi dalam air liur manusia, serta melindungi tubuh dari penyakit.
(diolah dari beberapa sumber).
Tips Mengusir Morning Sickness ( 2009-09-15 by http://www.dechacare.com )
Menghadapi mual di pagi hari, (mungkin juga di siang, sore, dan malam) adalah hal yang harus dihadapi sebagian besar wanita kala hamil. Tak sedikit wanita yang bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa manfaatnya? Ada orangtua yang mengatakan, bahwa calon ibu mual-mual menandakan anaknya akan jadi anak yang cerdas. Benarkah mual pada ibu hamil berpengaruh pada anak?
Nyatanya, para ahli kesehatan mengatakan, mual dan muntah merupakan penanda bahwa hormon kehamilan mengalami peningkatan, yang adalah juga pertanda bahwa kehamilan menghadapi kemajuan. Setidaknya hal itulah yang disampaikan oleh Laura Riley, M.D., dokter sekaligus pengarang buku You and Your Baby: Healthy Eating During Pregnancy. Namun, ini juga tidak berarti bahwa ibu hamil yang tidak mengalami mual dan muntah berisiko keguguran. Sekitar 25 persen wanita hamil yang sehat tak mengalami mual dan muntah, namun bagi mereka yang merasakannya, biasanya berlangsung hingga trimester pertama.
Sementara herbalis Cina dan dokter akupunktur, Amelia Hirota mengatakan, mual dan muntah bisa terjadi ketika racun membebani hati dan menghalangi kemampuannya untuk memproses hormon kehamilan. Ketidakseimbangan yang terjadi di hati inilah yang menyebabkan mual dan muntah. Namun, kemungkinan penyebab mual dan muntah juga bisa dikarenakan karena penggunaan pil KB, karena mabuk darat/laut/udara, memiliki saudara yang juga mengalami mual-muntah di pagi hari, hamil dengan anak kembar, dan sebagainya.
Kabar baiknya, kombinasi gaya hidup dan perubahan asupan bisa menjadi pendekatan alternatif dan menjadi solusi untuk beberapa kasus.
Mencegah morning sickness
Untuk meminimalisasi morning sickness, ikuti aturan “perlahan tapi pasti”. Ketimbang mengkonsumsi makanan 3 menu besar dalam sehari, bagilah konsumsi Anda menjadi enam porsi kecil dalam sehari. Melinda Johnson, M.S., R.D., juru bicara untuk American Dietetic Association, menyarankan untuk tidak membiarkan diri Anda kelaparan, karena kekurangan atau terlalu tingginya kadar gula dalam darah bisa membuat Anda mual dan muntah.
Hal ini pula yang menjadi penyebab morning sickness, karena pada malam hari, saat tertidur, kita terhitung berpuasa. Untuk menghindari perut kosong dan mengakibatkan mual di pagi hari, kudaplah makanan kecil seperti biskuit asin atau roti kering di pagi hari. Simpan sekotak cracker di samping tempat tidur Anda untuk dimakan sebelum mulai beraktivitas di pagi hari.
Beberapa ahli menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang memiliki aroma kencang, seperti makanan gorengan atau pedas. Namun, yang terbaik adalah untuk mendengarkan apa kata tubuh Anda. Makanlah apa yang membuat tubuh Anda terasa enak, atau setidaknya mengurangi rasa mualnya. Anda yang paling tahu apa yang dirasa tubuh Anda, dokter hanya bisa membantu Anda dengan saran dalam hal ini. Selama Anda meminum banyak air dan mengkonsumsi vitamin kehamilan, niscaya bayi Anda akan tetap sehat.
Mengatasi morning sickness
Jika rasa mual dan muntah itu menyerang meski Anda sudah melakukan segala cara agar ia tidak datang, yang bisa Anda lakukan adalah mengkonsumsi makanan dingin yang menenangkan. Usahakan untuk mengkonsumsi yang mengandung banyak air dan dingin, misal melon, anggur, smoothies, jeruk, atau mentimun. Bahkan bagi sebagian wanita, mengkonsumsi berbagai jenis jeruk, bahkan menghirup wanginya saja, sudah bisa membantu.
Sementara pilihan lainnya bisa juga dengan mengkonsumsi sambil menghirup aroma jahe. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa jahe sangat membantu mengurangi morning sickness. Usahakan untuk mengkonsumsi jahe yang diolah langsung dari jahe asli. Karena jahe yang sudah dibuat instan bisa berkurang keampuhannya.
Jika morning sickness Anda juga disertai muntah, amat disarankan untuk mengembalikan cairan tubuh kembali untuk mengembalikan elektrolit-mineral, seperti sodium dan potasium yang meregulasi keseimbangan cairan dalam tubuh. Untuk Anda yang tak begitu suka minum air, bisa diakali dengan membuat potongan-potongan es kecil untuk dikunyah kala senggang, atau minuman dari sitrus, minuman jahe, atau es loli.
Seperti yang disarankan di atas, pertahankan aturan “perlahan tapi pasti”. Jika Anda mengasup cairan langsung dengan jumlah lebih dari 2 ons sekaligus, airnya akan sulit dicerna oleh tubuh, dan cenderung langsung ke ginjal dan kantung kemih, belum terserap tubuh.
Namun jika morning sickness Anda mulai memberatkan kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan terbesar, dokter akan merekomendasikan suplemen vitamin B6. Kehamilan mengakibatkan vitamin yang mudah terserap air seperti B6 berkurang drastis. Mengkonsumsi suplemen atau memakan bahan makanan yang berisi B6, seperti kuning telur, yogurt, whole grain bisa membantu mengurangi morning sickness. Tanyakan kepada dokter Anda untuk dosis yang tepatnya.
Kehamilan sama uniknya dengan bayi yang dikandung: berbeda untuk masing-masing orang. Untuk itu diperlukan trial and error, dan jangan menyerah untuk mencoba berbagai alternatif agar Anda nyaman, si bayi pun sehat.
Nyatanya, para ahli kesehatan mengatakan, mual dan muntah merupakan penanda bahwa hormon kehamilan mengalami peningkatan, yang adalah juga pertanda bahwa kehamilan menghadapi kemajuan. Setidaknya hal itulah yang disampaikan oleh Laura Riley, M.D., dokter sekaligus pengarang buku You and Your Baby: Healthy Eating During Pregnancy. Namun, ini juga tidak berarti bahwa ibu hamil yang tidak mengalami mual dan muntah berisiko keguguran. Sekitar 25 persen wanita hamil yang sehat tak mengalami mual dan muntah, namun bagi mereka yang merasakannya, biasanya berlangsung hingga trimester pertama.
Sementara herbalis Cina dan dokter akupunktur, Amelia Hirota mengatakan, mual dan muntah bisa terjadi ketika racun membebani hati dan menghalangi kemampuannya untuk memproses hormon kehamilan. Ketidakseimbangan yang terjadi di hati inilah yang menyebabkan mual dan muntah. Namun, kemungkinan penyebab mual dan muntah juga bisa dikarenakan karena penggunaan pil KB, karena mabuk darat/laut/udara, memiliki saudara yang juga mengalami mual-muntah di pagi hari, hamil dengan anak kembar, dan sebagainya.
Kabar baiknya, kombinasi gaya hidup dan perubahan asupan bisa menjadi pendekatan alternatif dan menjadi solusi untuk beberapa kasus.
Mencegah morning sickness
Untuk meminimalisasi morning sickness, ikuti aturan “perlahan tapi pasti”. Ketimbang mengkonsumsi makanan 3 menu besar dalam sehari, bagilah konsumsi Anda menjadi enam porsi kecil dalam sehari. Melinda Johnson, M.S., R.D., juru bicara untuk American Dietetic Association, menyarankan untuk tidak membiarkan diri Anda kelaparan, karena kekurangan atau terlalu tingginya kadar gula dalam darah bisa membuat Anda mual dan muntah.
Hal ini pula yang menjadi penyebab morning sickness, karena pada malam hari, saat tertidur, kita terhitung berpuasa. Untuk menghindari perut kosong dan mengakibatkan mual di pagi hari, kudaplah makanan kecil seperti biskuit asin atau roti kering di pagi hari. Simpan sekotak cracker di samping tempat tidur Anda untuk dimakan sebelum mulai beraktivitas di pagi hari.
Beberapa ahli menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang memiliki aroma kencang, seperti makanan gorengan atau pedas. Namun, yang terbaik adalah untuk mendengarkan apa kata tubuh Anda. Makanlah apa yang membuat tubuh Anda terasa enak, atau setidaknya mengurangi rasa mualnya. Anda yang paling tahu apa yang dirasa tubuh Anda, dokter hanya bisa membantu Anda dengan saran dalam hal ini. Selama Anda meminum banyak air dan mengkonsumsi vitamin kehamilan, niscaya bayi Anda akan tetap sehat.
Mengatasi morning sickness
Jika rasa mual dan muntah itu menyerang meski Anda sudah melakukan segala cara agar ia tidak datang, yang bisa Anda lakukan adalah mengkonsumsi makanan dingin yang menenangkan. Usahakan untuk mengkonsumsi yang mengandung banyak air dan dingin, misal melon, anggur, smoothies, jeruk, atau mentimun. Bahkan bagi sebagian wanita, mengkonsumsi berbagai jenis jeruk, bahkan menghirup wanginya saja, sudah bisa membantu.
Sementara pilihan lainnya bisa juga dengan mengkonsumsi sambil menghirup aroma jahe. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa jahe sangat membantu mengurangi morning sickness. Usahakan untuk mengkonsumsi jahe yang diolah langsung dari jahe asli. Karena jahe yang sudah dibuat instan bisa berkurang keampuhannya.
Jika morning sickness Anda juga disertai muntah, amat disarankan untuk mengembalikan cairan tubuh kembali untuk mengembalikan elektrolit-mineral, seperti sodium dan potasium yang meregulasi keseimbangan cairan dalam tubuh. Untuk Anda yang tak begitu suka minum air, bisa diakali dengan membuat potongan-potongan es kecil untuk dikunyah kala senggang, atau minuman dari sitrus, minuman jahe, atau es loli.
Seperti yang disarankan di atas, pertahankan aturan “perlahan tapi pasti”. Jika Anda mengasup cairan langsung dengan jumlah lebih dari 2 ons sekaligus, airnya akan sulit dicerna oleh tubuh, dan cenderung langsung ke ginjal dan kantung kemih, belum terserap tubuh.
Namun jika morning sickness Anda mulai memberatkan kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan terbesar, dokter akan merekomendasikan suplemen vitamin B6. Kehamilan mengakibatkan vitamin yang mudah terserap air seperti B6 berkurang drastis. Mengkonsumsi suplemen atau memakan bahan makanan yang berisi B6, seperti kuning telur, yogurt, whole grain bisa membantu mengurangi morning sickness. Tanyakan kepada dokter Anda untuk dosis yang tepatnya.
Kehamilan sama uniknya dengan bayi yang dikandung: berbeda untuk masing-masing orang. Untuk itu diperlukan trial and error, dan jangan menyerah untuk mencoba berbagai alternatif agar Anda nyaman, si bayi pun sehat.
Olahraga cegah kanker ( 2009-09-28 by http://www.dechacare.com )
OLAHRAGA adalah cara alami menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Penelitian membuktikan, aktif bergerak setiap hari dapat menjauhkan Anda dari risiko penyakit seperti jantung dan kanker.
Masa libur Lebaran sudah berakhir, saatnya kembali ke aktivitas normal harian. Mungkin banyak di antara kita yang dikarenakan beragam alasan, mengubah aktivitas selama bulan Ramadan hingga pasca-Lebaran. Hal paling kentara biasanya adalah aktivitas olahraga yang umumnya mengalami penurunan.
Bagi mereka yang selama bulan puasa rajin salat tarawih mungkin tidak terlalu menjadi masalah kekosongan aktivitas olahraga tadi setidaknya tergantikan oleh gerakan-gerakan dalam salat, yang selain mengandung nilai ibadah, juga menyehatkan.
Akan tetapi, bagaimana halnya dengan mereka yang sama sekali berhenti berolahraga dan berkurang aktivitas fisiknya selama lebih dari sebulan ini? Apalagi saat Lebaran, terkadang orang kalap melihat gelimang makanan di rumah maupun rumah saudara dan famili yang dikunjungi saat bersilaturahmi. Pada akhirnya, bobot badan kembali tak terkontrol, mengeluh badan keberatan dan baju kembali mengetat.
Hmm? saatnya berolahraga lagi nih! Sama halnya makan, olahraga seharusnya dilakukan setiap hari. Jangan langsung berpikir pada olahraga berat yang bersimbah keringat, aktivitas ringan seperti jalan santai atau bersepeda keliling kompleks rumah, merupakan alternatif berolahraga yang menyenangkan.
Spesialis kedokteran olahraga, dr Phaidon L Toruan MM, mengungkapkan, olahraga adalah suatu keharusan. "Sama seperti Anda berdoa dan bersembahyang sesuai dengan agama dan kepercayaan untuk kebutuhan rohani, maka olahraga adalah kebutuhan jasmani," ujarnya.
Phaidon menambahkan, olahraga atau dalam bahasa sehari-hari disebut latihan merupakan aktivitas yang menggunakan tenaga fisik. Saat ini dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif seperti serangan jantung, hipertensi, diabetes, kolesterol, pada akhirnya banyak orang mengetahui bahwa salah satu penyebabnya adalah kurangnya aktivitas olahraga.
Bertolak dari hal tersebut, olahraga dapat dikatakan sebagai "obat", yang lantas juga menginspirasi terlahirnya terapi olahraga (sport therapy). Lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah, selain menyehatkan, olahraga teratur telah terbukti dapat mencegah munculnya penyakit, terutama obesitas sebagai gerbang beragam penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit terkait pembuluh darah jantung (kardiovaskular). Sebab, masalah kerap dialami pada orang dengan bobot badan berlebih adalah tingginya metabolisme.
"Metabolisme dipengaruhi massa tubuh. Semakin besar massa tubuh, makin banyak energi yang diperlukan untuk membakar kalori. Kondisi ini akan berbahaya jika jarang berolahraga," kata profesor dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles, Timothy Church MD MPH PhD.
Berbagai studi skala internasional telah menyodorkan temuan manfaat olahraga bagi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Baru-baru ini studi yang dilakukan para peneliti di Amerika juga mengungkapkan bahwa olahraga teratur dapat melindungi pria dari kanker prostat.
Kesimpulan tersebut didasarkan hasil uji mereka terhadap 190 partisipan pria yang telah melakukan biopsi prostat. Bahwasanya partisipan yang cukup aktif bergerak, walaupun sekadar berjalan kaki selama beberapa jam per minggu, ternyata secara signifikan memiliki kecenderungan lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
Mayoritas pria dalam studi ini (sekitar 58 persen) dalam kesehariannya memang kurang banyak gerak dan lebih banyak duduk (sedentary). Dengan kata lain, kalaupun sempat melakukan aktivitas jalan kaki, mereka paling-paling hanya melakukannya kurang dari 1 jam per minggu. Studi tersebut juga melaporkan bahwa latihan (exercise) yang dilakukan pria yang sudah terkena kanker prostat dapat meminimalisasi perkembangan kanker ke arah yang lebih ganas.
"Makin meningkat porsi olahraga yang dilakukan, makin menurun risiko kanker," ujar ahli urologi dari Duke University Medical Center di Amerika, Dr Jodi Antonelli, yang mengepalai penulisan studi tersebut.
Menanggapi hasil studi yang diterbitkan secara online dalam Journal of Urology edisi 22 September tersebut, ahli urologi dari Duke and the Durham Veterans Affairs Hospital, Dr Stephen Freedland, mengungkapkan bahwa temuan ini tentunya bermanfaat sebagai salah satu rujukan bagi para ilmuwan medis yang masih terus mencari bukti terkait manfaat olahraga untuk pencegahan kanker.
"Ada lusinan studi yang melaporkan manfaat latihan dalam menurunkan risiko kanker prostat, beberapa di antaranya bahkan merupakan studi skala besar. Namun, semuanya masih simpang siur dan menyisakan tanda tanya," katanya.
Selain kanker prostat yang paling ditakuti kaum adam,kaum wanita juga dapat memetik manfaat dari berolahraga, yakni menjauhkan risiko kanker payudara.
Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern Californiadi Los Angeles. Mereka mendapati bahwa olahraga dengan intensitas gerak tinggi seperti berenang,aerobik, dan lari bisa mengurangi risiko kanker payudara.
Menurut peneliti, latihan atau olahraga mungkin mengurangi risiko kanker melalui perubahan dalam metabolisme dan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengurangi pertambahan berat badan.
Untuk keperluan studi ini, tim peneliti melibatkan 110.599 partisipan wanita di California yang riwayat kesehatannya ditelusuri sejak tahun 1995. Dibandingkan partisipan yang hanya berolahraga kurang dari 30 menit seminggu, partisipan wanita yang rajin melakukan aktivitas gerak tinggi selama lebih dari 5 jam seminggu diketahui mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara invasif sebesar 20 persen, dan 31 persen kanker untuk kanker payudara stadium dini.
Studi tersebut dilakukan terutama untuk melihat pengaruh kumulatif dari olahraga atau latihan lebih tinggi terhadap risiko kanker payudara. Sebelum terdiagnosis kanker payudara, rata-rata partisipan mengaku hanya melakukan sedikit latihan.
"Hasil studi ini disertai bukti tambahan tentang cara pencegahan kanker melalui aktivitas fisik yang berat, tapi menyenangkan dalam jangka panjang terhadap risiko kanker payudara yang sudah invasif maupun yang masih stadium dini," ujar peneliti seperti tercantum dalam jurnal Archives of Internal Medicine.
Masa libur Lebaran sudah berakhir, saatnya kembali ke aktivitas normal harian. Mungkin banyak di antara kita yang dikarenakan beragam alasan, mengubah aktivitas selama bulan Ramadan hingga pasca-Lebaran. Hal paling kentara biasanya adalah aktivitas olahraga yang umumnya mengalami penurunan.
Bagi mereka yang selama bulan puasa rajin salat tarawih mungkin tidak terlalu menjadi masalah kekosongan aktivitas olahraga tadi setidaknya tergantikan oleh gerakan-gerakan dalam salat, yang selain mengandung nilai ibadah, juga menyehatkan.
Akan tetapi, bagaimana halnya dengan mereka yang sama sekali berhenti berolahraga dan berkurang aktivitas fisiknya selama lebih dari sebulan ini? Apalagi saat Lebaran, terkadang orang kalap melihat gelimang makanan di rumah maupun rumah saudara dan famili yang dikunjungi saat bersilaturahmi. Pada akhirnya, bobot badan kembali tak terkontrol, mengeluh badan keberatan dan baju kembali mengetat.
Hmm? saatnya berolahraga lagi nih! Sama halnya makan, olahraga seharusnya dilakukan setiap hari. Jangan langsung berpikir pada olahraga berat yang bersimbah keringat, aktivitas ringan seperti jalan santai atau bersepeda keliling kompleks rumah, merupakan alternatif berolahraga yang menyenangkan.
Spesialis kedokteran olahraga, dr Phaidon L Toruan MM, mengungkapkan, olahraga adalah suatu keharusan. "Sama seperti Anda berdoa dan bersembahyang sesuai dengan agama dan kepercayaan untuk kebutuhan rohani, maka olahraga adalah kebutuhan jasmani," ujarnya.
Phaidon menambahkan, olahraga atau dalam bahasa sehari-hari disebut latihan merupakan aktivitas yang menggunakan tenaga fisik. Saat ini dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif seperti serangan jantung, hipertensi, diabetes, kolesterol, pada akhirnya banyak orang mengetahui bahwa salah satu penyebabnya adalah kurangnya aktivitas olahraga.
Bertolak dari hal tersebut, olahraga dapat dikatakan sebagai "obat", yang lantas juga menginspirasi terlahirnya terapi olahraga (sport therapy). Lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah, selain menyehatkan, olahraga teratur telah terbukti dapat mencegah munculnya penyakit, terutama obesitas sebagai gerbang beragam penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit terkait pembuluh darah jantung (kardiovaskular). Sebab, masalah kerap dialami pada orang dengan bobot badan berlebih adalah tingginya metabolisme.
"Metabolisme dipengaruhi massa tubuh. Semakin besar massa tubuh, makin banyak energi yang diperlukan untuk membakar kalori. Kondisi ini akan berbahaya jika jarang berolahraga," kata profesor dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles, Timothy Church MD MPH PhD.
Berbagai studi skala internasional telah menyodorkan temuan manfaat olahraga bagi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Baru-baru ini studi yang dilakukan para peneliti di Amerika juga mengungkapkan bahwa olahraga teratur dapat melindungi pria dari kanker prostat.
Kesimpulan tersebut didasarkan hasil uji mereka terhadap 190 partisipan pria yang telah melakukan biopsi prostat. Bahwasanya partisipan yang cukup aktif bergerak, walaupun sekadar berjalan kaki selama beberapa jam per minggu, ternyata secara signifikan memiliki kecenderungan lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
Mayoritas pria dalam studi ini (sekitar 58 persen) dalam kesehariannya memang kurang banyak gerak dan lebih banyak duduk (sedentary). Dengan kata lain, kalaupun sempat melakukan aktivitas jalan kaki, mereka paling-paling hanya melakukannya kurang dari 1 jam per minggu. Studi tersebut juga melaporkan bahwa latihan (exercise) yang dilakukan pria yang sudah terkena kanker prostat dapat meminimalisasi perkembangan kanker ke arah yang lebih ganas.
"Makin meningkat porsi olahraga yang dilakukan, makin menurun risiko kanker," ujar ahli urologi dari Duke University Medical Center di Amerika, Dr Jodi Antonelli, yang mengepalai penulisan studi tersebut.
Menanggapi hasil studi yang diterbitkan secara online dalam Journal of Urology edisi 22 September tersebut, ahli urologi dari Duke and the Durham Veterans Affairs Hospital, Dr Stephen Freedland, mengungkapkan bahwa temuan ini tentunya bermanfaat sebagai salah satu rujukan bagi para ilmuwan medis yang masih terus mencari bukti terkait manfaat olahraga untuk pencegahan kanker.
"Ada lusinan studi yang melaporkan manfaat latihan dalam menurunkan risiko kanker prostat, beberapa di antaranya bahkan merupakan studi skala besar. Namun, semuanya masih simpang siur dan menyisakan tanda tanya," katanya.
Selain kanker prostat yang paling ditakuti kaum adam,kaum wanita juga dapat memetik manfaat dari berolahraga, yakni menjauhkan risiko kanker payudara.
Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern Californiadi Los Angeles. Mereka mendapati bahwa olahraga dengan intensitas gerak tinggi seperti berenang,aerobik, dan lari bisa mengurangi risiko kanker payudara.
Menurut peneliti, latihan atau olahraga mungkin mengurangi risiko kanker melalui perubahan dalam metabolisme dan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengurangi pertambahan berat badan.
Untuk keperluan studi ini, tim peneliti melibatkan 110.599 partisipan wanita di California yang riwayat kesehatannya ditelusuri sejak tahun 1995. Dibandingkan partisipan yang hanya berolahraga kurang dari 30 menit seminggu, partisipan wanita yang rajin melakukan aktivitas gerak tinggi selama lebih dari 5 jam seminggu diketahui mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara invasif sebesar 20 persen, dan 31 persen kanker untuk kanker payudara stadium dini.
Studi tersebut dilakukan terutama untuk melihat pengaruh kumulatif dari olahraga atau latihan lebih tinggi terhadap risiko kanker payudara. Sebelum terdiagnosis kanker payudara, rata-rata partisipan mengaku hanya melakukan sedikit latihan.
"Hasil studi ini disertai bukti tambahan tentang cara pencegahan kanker melalui aktivitas fisik yang berat, tapi menyenangkan dalam jangka panjang terhadap risiko kanker payudara yang sudah invasif maupun yang masih stadium dini," ujar peneliti seperti tercantum dalam jurnal Archives of Internal Medicine.
Selasa, 29 September 2009
Berciuman...
berciuman-bisa-menghilangkan-stres.html">Tanpa cinta, orang malas berciuman. Dan ternyata berciuman itu bisa melepaskan stres. Nah, ternyata cinta bisa diteliti secara ilmiah. Saat berciuman, akan dihasilkan sejumlah bahan kimia yang mengurangi kadar stres baik pada lelaki dan perempuan. Hanya saja pada kaum Adam bahan kimia itu jauh lebih banyak.
“Bahan kimia itu ada di dalam ludah,” jelas Wendy Hill, profesor neurosains di Lafayette College, dalam ajang American Association for the Advancement of Science, Jumat kemarin.
Penurunan Stres
Mereka melakukan eksperimen terhadap sejumlah pasangan heteroseksual yang berciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik. Pada mereka terjadi perubahan level bahan kimia oksitosin dan kortisol yang berkaitan dengan stres.
Pada cewek dan cowok sama-sama alami penurunan kadar kortisol setelah berciuman. Pada cowok, level okitosin meningkat, namun pada cewek tak terlalu banyak peningkatannya.
Studi ini dipresentasikan pada sesi Science of Kissing, yang juga menghadirkan pembicara lain, Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio Wesleyan University.
Masih seputar berciuman, Fisher mengatakan bahwa lebih dari 90% masyarakat manusia melakukan ciuman yang terdiri dari tiga komponen, yakni pemicu seks, romantika cinta dan penerimaan. Wah, kalau betul berciuman mengurangi stres, mungkin sebaiknya kita menganggap setiap hari adalah hari Valentine.
Diterjemahkan secara bebas dari Associated Press
Foto:aolcdn.com
“Bahan kimia itu ada di dalam ludah,” jelas Wendy Hill, profesor neurosains di Lafayette College, dalam ajang American Association for the Advancement of Science, Jumat kemarin.
Penurunan Stres
Mereka melakukan eksperimen terhadap sejumlah pasangan heteroseksual yang berciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik. Pada mereka terjadi perubahan level bahan kimia oksitosin dan kortisol yang berkaitan dengan stres.
Pada cewek dan cowok sama-sama alami penurunan kadar kortisol setelah berciuman. Pada cowok, level okitosin meningkat, namun pada cewek tak terlalu banyak peningkatannya.
Studi ini dipresentasikan pada sesi Science of Kissing, yang juga menghadirkan pembicara lain, Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio Wesleyan University.
Masih seputar berciuman, Fisher mengatakan bahwa lebih dari 90% masyarakat manusia melakukan ciuman yang terdiri dari tiga komponen, yakni pemicu seks, romantika cinta dan penerimaan. Wah, kalau betul berciuman mengurangi stres, mungkin sebaiknya kita menganggap setiap hari adalah hari Valentine.
Diterjemahkan secara bebas dari Associated Press
Foto:aolcdn.com
Isi Laptop Noordin: Bali Tetap Target Utama
Isi laptop Noordin M Top dibedah polisi. Isinya antara lain ada target-target pengeboman. Bali tetap menjadi target utama.
"Bali tetap diincar, memang itu hard target," jelas pemerhati terorisme, Mardigu WP, melalui telepon, Selasa (29/9/2009).
Banyaknya warga asing jadi alasan utama Bali menjadi sasaran. Namun ada juga kota-kota lain yang menjadi sasaran kedua, karena banyak kepentingan milik Amerika Serikat (AS).
"Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan, menjadi second base setelahnya," terang Mardigu yang kerap dilibatkan kepolisian dalam penanganan kasus teroris.
Untuk Balikpapan, di kota itu ada perusahaan asing di bidang perminyakan, juga banyak ekspatriat. "Kalau Surabaya itu kan kota yang memberi supply untuk Freeport," tutupnya.
Langganan:
Komentar (Atom)